Cheer Up, Friends! :)

If World Say Different...
Friday, September 9 | 3 response(s)

Normal POV

--pembagian kelas...--
"Selamat Pagi, Chii-chan!" panggil Yuuri sambil menepuk pundak sahabatnya.
"Selamat pagi, Yuu-chan," balas Chiisa disertai senyumannya yang manis.
"Haahh.. rasanya males banget deh!" Gurau Yuuri.
"Males kenapa?" tanya Chiisa.
"Males sama pembagian kelas ulang! Kan pasti kemungkinan sekelas sama temen deket tuh 0 persen! Rese banget!" jawab Yuuri.
"Eh? Enggak apa-apa kan? Aku juga bosen kalo terus sekelas sama kau," goda Chiisa.
"Jahatnyaa!" gerutu Yuuri.
"Ha! Ha! Ha! Cuma bercanda kok! Bercanda.." kata Chiisa santai.

Mereka mengobrol dengan santai, sampai terdengar teriakan seorang anak perempuan..
"Woii, Yuuri, Chiisa! Tunggu dong!!"
"Eh, Rin-chan!" kata Chiisa.
 "Selamat pagi," sapa Yuuri.
"Parah banget! Daritadi aku ngejar kalian tau!" kata Rin.
"Lagian kau ngejar kami, bukan manggil kami! Kan kita mana tau itu kau!" bales Chiisa.

"Udah deh! Kita liat pembagian kelas yuk?" ajak Yuuri.
Chiisa dan Rin mengangguk. Maka, mereka pun berjalan menuju ke mading sekolah. Setelah dilihat..

"Eh?! Kok namaku enggak ada disetiap kelas?!" protes Yuuri.
"Aku juga enggak ada!" dukung Rin.
"Wahaha.. kasian! Berarti enggak dianggap dong!!" sorak Chiisa.
"Emang namamu ada??" tanya Rin.
"Ada dong! Tuh, di kelas 8-A! Terus, disana juga banyak yang aku kenal!! Wahahaha!!!" jawab Chiisa penuh kemenangan.
"Uuh.. curang!" kata Yuuri.
"Ahahaa.. kasian, kasian!" goda Chiisa.

Chiisa dan Yuuri langsung adu mulut, berhenti sampai Rin menepuk pundak mereka dan berkata. "Tuh, ada yang ditempel lagi sama guru! Liat yuk!" ajak Rin. Mereka pun melihat daftar kelas yang dibawa oleh guru tadi. Pas dilihat...

"Hebat banget aku bisa sekelas sama Yuuri lagi!" sorak Rin kesenengan.
"Waah.. selamat deh! Aku enggak alone disana!! Jadi lega deh.." sambut Yuuri.
JLEB! Oke, ucapan Yuuri barusan membuat Chiisa diburu (?) oleh gunungan jarum. Why, huh? Tentu aja karena dia terpisah sendiri dari sahabatnya-yang-unyu-unyu-itu! Chiisa, nikmatilah kelas yang kau banggakan dan siap-siap kamu menjadi orang yang aloner dikelas barumu~ *evil grin*

"Wuahhh.. gurunya curang banget! Enggak adil nih!!" gerutu Chiisa.
"Haha.. kasian banget! Tenang aja, setiap istirahat, pasti kita akan nyamperin ke kelas kau kok! Iya kan Yuuri?" tanya Rin.
"Siip.." jawab Yuuri sambil mengancungkan jempolnya.
"Sekarang, kita taruh tas di kelas yuk!" ajak Rin.
"Oke!" kata Yuuri dan Chiisa.

Mereka bertiga pergi ke kelas Chiisa dan menemaninya sampai bel masuk berbunyi.
"Yap! Kita ke kelas yahh.. dadah.." kata Rin sambil melambaikan tangan.
"Eh?? Disini aja! Jangan pergi dulu!" cegat Chiisa.
"Tapi kan udah bel?" kata Rin.
"Kan hari pertama enggak bakal belajar!" bales Chiisa sambill mempergunakan puppy eyesnya.
"Meskipun enggak belajar, tapi nanti kan ada perkenalan wali kelas!" bales Yuuri.
"Uuh.." desah Chiisa.
"Tenang aja, nanti pas istirahat, kami kesini lagi kok!" kata Rin.
"Huuu.. ya udah deh," kata Chiisa pasrah.
"Dadah.." kata Rin sambil melambaikan tangan.
"Selamat Alone," goda Yuuri sambil melambaikan tangan juga.

Sebenernya, Chiisa enggak bakal alone sih. Soalnya, sebagian besar anak ceweknya orang yang dia kenal semua. Ingat! Bukan yang dia TAU, tapi KENAL! "Wuahh.. kelas baru enggak buruk-buruk amat ah!" pikir Chiisa.

Ting, tong..
Bel berbunyi. Saatnya istirahat!
"Chiisa!! Sini, sini!" panggil Rin dan Yuuri.
"Lama banget sih nyampernya!" omel Chiisa.
"Ehehe.. maaf, maaf. Tadi kami kan sibuk kenalan.." kata Yuuri sambil nyengir.
"Kenalan?" tanya Chiisa.
"Iya! Kita kan belom kenal anak-anak kelas kita! Ya pastinya kita kenalan lah!" jawab Rin.
"Heem," tanggap Chiisa sambil menganggukan kepala.
"Sekarang, kita ke kantin yuk! Laper nih.." kata Yuuri.
"Ayo!" seru mereka berdua bersemangat.

Minggu pertama, mereka masih saja main samper-samperan kelas. Minggu kedua dan minggu ketiga juga! Tapi, di minggu keempat...

"Iihh!! Kok mereka lama banget sih??" omel Chiisa. Dia sedang sendiri sambil menatap pintu kelas, berharap dua sosok manusia yang ia tunggu segera datang.
"Kenapa, Chii?" tanya salah satu temen sekelas Chii, Ayaka.
"Uuuh.. kok si Rin sama Yuuri lama banget ya??" gerutu Chii.
"Eem.. mungkin sedang ada tugas. Ke kantin bareng aku sama Ruru aja yuk?" ajak Ayaka.
"Aah.. enggak deh! Makasih ya!" tolak Chiisa sambil tersenyum.
"Ya udah, kami duluan yaa," kata Ruru. Chiisa hanya menganggukkan kepalanya.

-30-minutes-later-
"Serius! Kesabaranku udah abis! Aku aja yang nyamperin ke kelas mereka!" omel Chiisa. Dia pun bangun dari tempat duduknya dan berjalan menuju kelas Rin dan Yuuri.
"Aah!! Yuu-" omongan Chiisa terputus-karena, dia ngeliat Rin dan Yuuri lagi ngobrol bersama beberapa teman sekelasnya. Ditambah lagi mereka udah beli cemilan dan minuman!

"Uuh.. nyebelin banget! Pokoknya pas pulang, bakal aku marahin!" bisik Chiisa. Akhirnya dia balik ke kelas. Pas di lorong, dia ketemu sama Ayaka dan Ruru.
"Hei, Chii!" sapa Ayaka.
"Yap! Putar haluan!" kata Chiisa sambil membalikkan badan Ayaka dan Ruru menuju kantin.
"Eeh? Kok ke kantin sih?" protes Ruru.
 "Ehehe.. anterin aku dong.. aku pengen jajan," kata Chiisa.
"Katanya mau barengan sama temenmu?" tanya Ruru. Selamat Ruru~ kamu baru aja nginjak ranjauu~ (?)
"Au ah! Bodo amat!" kata Chiisa jutek.
Ruru dan Ayaka memilih untuk diam saja dan mengalihkan pembicaraan. Dan ga lama kemudian, bel masuk berbunyi. Semua murid yang berada di koridor panik dan langsung masuk ke kelas. Guru pun mulai melakukan 'aksi' mereka di setiap kelas.
*skip time*
Bel pulang! Akhirnya tiba juga! Lagi-lagi, Chiisa terlihat galau! "Uuh.. mereka berdua kemana sih?!" gerutu Chii. Semua murid di kelasnya udah pulang, kecuali dia. ALONE! Daripada bosen, akhirnya Chiisa muter-muter enggak jelas di kelasnya.

Tanpa sengaja, ia melihat keluar lewat jendela kelasnya. Bad. Yang dia lihat adalah ketakutannya selama ini. Rin dan Yuuri. Mereka berdua pulang bersama teman-teman barunya. Ditambah lagi, mereka terlihat tertawa-tawa? Padahal, mereka meninggalkan Chiisa sendiri disini.. *eaa -_-.

Chiisa yang ngeliat pemandangan ini langsung kesel! Ya! Kesel dan sedih. Dia langsung menyambar tasnya dan pulang lewat pintu belakang! Tentu agar tidak bertemu dengan Rin dan Yuuri.

Sesampainya dirumah, Chiisa langsung mendobrak pintu dan masuk kekamarnya. Tutup pintu yang rapat, dan mengunci dengan baik. Lalu mulai gebuk-gebuk bantal.
"Mereka nyebelin banget! Masa lupa sama temen deket sendiri sih?!?!" teriak Chiisa. Lama-lama, dia nangis juga akhirnya.
"Huks, awas aja mereka!" kata Chiisa sedikit terisak.
"Ternyata, bener kata Yuuri. Pembagian kelas itu enggak menyenangkan!" lanjutnya.
---END---

Udah selesai baca, Minna-San? Gimana, gimana? Ceritanya pasti pasaran kan? Heem, heem. Sebenernya, kisah itu dari kisah nyataku! Tapi, karena enggak berani ngefrontalin di depan orangnya langsung, aku tulis aja di blog! (Dimodif pake adegan sad di ending). Wa..a..a!! Aku yakin, pasti ada bagian yang enggak dibaca tuh. Lagian PANJANG sih ceritanya

Labels:


Stranger. Special. Stratch.