Cheer Up, Friends! :)

Secret Message: Sho's True Feeling
Tuesday, December 20 | 12 response(s)

"Aku berlari ke tempatku dan melihat ke kolong meja. Surat..
Saat membacanya aku tersenyum. 'Iya, Sho. Iya,' kataku sambil menangis dicampur dengan perasaan senang,"

 Last Message From Sho
From: Sho-senpai no KAKKOI!

Holaa, Ryusa! Gimana kabarmu? Baikkah? Waahh.. kayanya engga ya. Pasti lagi galau karena kamu kira saya belom maafin kamu ya? Cup, cup.. jangan nangis XP. Jaman nangis di depan UKS?! Aku liat lohh :p.

Yaahh.. kamu pasti tau kan.. Aku pindah ke Osaka. Sebenernya pengen bilang, tapi kita udah keburu marahan duluan -,-.. Kamu sih bikin aku kesel -___-".

O,ya. Aku bikin surat ini cuma buat MINTA MAAF doang :p. Maafin ya, Baka! Dan...
KAMU BELOM MINTA MAAF LOH KE AKU!

Sebenernya udah sihh.. yang kamu minta maaf sampe berkali-kali itu. :p. Aku udah maafin kok! Tenang aja, tenang aja.. Oke?

Simpen baik-baik surat ini loh! Jangan sampe ilang! Kalo ilang, aku marahan ama kamu SELAMANYA! Dan aku mau jadi temen baik kamu lagi kok! SELAMANYA JUGA! Hehehehe...
Aku berdoa kamu akan baik-baik aja ya ditinggal aku.. Kamu secret admirer aku sih XP. Yahh.. Ryusa... JA NEE! SAYONARA, HEY BAKA! XDD

p/s: aku bakal balik lagi ke kota ini.. Wait yaa!

-Yo!-
Ryu-chan no SHOOTA~

--------------------------------
<Special-Shoot>
ALERT!Masih Ryusa POV!
Setahun berlalu.. Kejadian yang membuat aku dan Sho seolah terpisah dengan menyedihkan telah berakhir. Sebuah surat dari Sho yang sangat membuatku tenang telah kusimpan selama ini dan bahkan, agar tidak terbuang, aku membawanya setiap hari kesekolah. Itu hal yang wajar sebab itulah pemberian terakhir dari sahabatku..

"Pagi, Ryusa," panggil Rizuna sambil tersenyum manis. "Aah.. pagi, Rizuna," balasku setengah kaget karena yahh.. tadi aku lagi melamun. Rizuna menatapku dalam-dalam. "kenapa?" tanyaku bingung. "Harusnya aku yang tanya! Kau kenapa?" kata Rizuna ngotot. "Heh?" tanyaku kaget. "Kita kan udah sama-sama satu tahun! Aku pasti udah hapal gimana aja ekspresi kamu!" jelas Rizuna. Aku kaget mendengar jawabannya. Dia.. bisa memahamiku sejauh ini. Aku tersenyum. "Aku ga papa ko. Cuma lagi kepikiran Sho aja," jawabku sambil tertawa kecil. Rizuna melihat ke arahku.

"Kenapa? Apa jawabanku aneh?" tanyaku bingung. "Enggak ko.. Cuma heran aja. Kamu masih terus mikirin dia padahal udah satu tahun ga ketemu.." jawab Rizuna. "Tentu aja. Dia kan sahabatku," jelasku sambil tersenyum. "Eeh?! Jadi kamu ga anggap aku sahabat?!" protes Rizuna. "Bu.. bukan gitu.. Kamu juga sahabatku," tolakku panik. "Hehe.. udah lama ga liat kamu panik," gumam Rizuna dengan evil face. "Heh?! Jadi gurauan kamu tadi cuma buat mau liat aku panik?!" kataku kesel. "Yahh.. kurang lebih begitu deh.." kata Rizuna enteng.

Aku cemberut. "Jangan cemberut dong. Udah smp masih cemberut," bujuk Rizuna. Entah kenapa, aku jadi teringat Sho dan tersenyum tulus. "Puuhh.. tiba-tiba senyum," goda Rizuna sambil tertawa. Peeshh.. "Bi.. biarin!" tanggapku kesel. Yahh.. dan pembicaraanku masih panjang dengannya.. Sampai..

Grek..
"Berdiri! Beri hormat!" teriak lantang ketua kelas. Semuanya berdiri dan memberi hormat kepada guru yang akan mengajar. Uuhh.. aku ga suka matematika dan juga gurunya! Tapi, ada yang membuat pikiranku berubah.. Yaitu..

"Sebelum saya memulai pelajaran, saya akan memperkenalkan murid baru dikelas ini. Dia berasal dari Osaka. Silakan masuk," seru guru itu. "Osaka.. Jangan-jangan.." gumamku pelan. Sebelum menyelesaikan kata-kataku, murid baru itu masuk terlebih dahulu.

Dengan tingkahnya yang pecicilan, dia memperkenalkan dirinya dengan semangat. Sayang.. dia anak laki-laki. Padahal.. Kukira dia..

Rizuna menyadari perasaanku. Dia menepuk pundakku dan mencoba menghiburku. Aku tersenyum. Tapi, aku yakin dia menyadari kalau aku belum sepenuhnya terhibur.

Teng.. teng.. #bel istirahat
Kami keluar kelas dan duduk dibangku taman sekolah. "Aku.. bener-bener pengen ketemu Sho.. kangen banget.." tuturku sambil menunduk ke Rizuna yang berada didepanku. Aku menangis. Sudah setahun.. lama sekali dia tidak bermain denganku..

Rizuna mengelus kepalaku. "Ciekan yang kangen sama aku~" seru Rizuna. Aku kaget. Bah! Kenapa Rizuna jadi rese begitu! "Rizu.." kata-kataku terputus. Kenapa aku enggak sadar? Dia.. yang berada didepanku bukanlah Rizuna.. Dari suaranya pun kukenal. "SHO?!" teriakku tak percaya. "NGAPAIN LO DISINI?!" lanjutku. Shock. BANGET!

"Ooh.. jadi ga mau aku disini? Ya udah, aku balik," kata Sho santai. "JANGAN!" cegahku sambil memeluk Sho. Aku mulai menangis lagi. Dia membelai rambutku dan menepuk-nepuk punggungku. Sho menceritakan kisahnya pelan-pelan, "Aku pindah rumah gara-gara orangtuaku yang harus mengurus nenek yang sebatang kara. Dia sedang sakit keras. Mama tidak punya saudara yang lain untuk mengurusi nenek. Tapi, seminggu yang lalu, nenek sudah meninggal dan rumahnya dipinjam saudara papaku yang tidak memiliki rumah. Jadi, aku mengusulkan balik kesini dan mereka menyetujuinya,"

"Kenapa kamu ga bilang kalo kamu mau balik kesini lagi?!" kataku kesal sambil tetap menangis. "Aku udah bilang ke Rizuna dan aku mau kasih kamu kejutan, teehee!" jawab Sho sambil nyengir. "Huhh.. dasar!" desahku. Dia tetap tertawa. Oke, dia memang menyebalkan. Tapi, sifatnya yang beginilah yang ngebuat aku jadi.. eem.. ahemrinduahem.

Aku sekarang mengerti pentingnya seorang sahabat. Aku ga akan pernah lagi menghilangkan persahabatan kami. Tidak akan.. Dan aku pun yakin kalau kalian semua juga punya seseorang yang berarti.. Ya..
--END--
Huaa.. Kokacream disini! Akhirnya selesai juga ceritanya XP. Yup! Jadi, tolong wait cerita lainnya! O,ya. Aku mau kasih gambar-gambarku tentang bayangan character -Ryusa-Sho-. Yang mau liat click..
>>DISINI!<<
-Yo! Douzo!-

Labels: , ,


Stranger. Special. Stratch.