Cheer Up, Friends! :)

Searching... *Part 3*
Friday, December 16 | 8 response(s)

 
ALERT! buat yang belom baca part-part sebelumnya, silakan click link dibawah ini (*^-゚)v
Part I: This!
Part 2: This!!
----------------------
"UWAAAA!!!!!" teriak Ryusa. "Ryusa.. kamu.. khh.. pfftt.. CULUN! AHAHAHA!!" sindir seorang temennya. Siswa yang lainnya hanya menyambut sindiran itu dengan TAWA, yang mampu membuat Ryusa menunduk dan menyalahkan Sho *yang sudah turun kebawah*.

Guru yang sedang mengajar dikelas itu-yang-tadinya-ketawa- menunjukkan wajah tenangnya sambil berdehem. Semua murid langsung diem dan duduk di tempatnya masing-masing dengan SUPER RAPIH. Yahh.. walaupun begitu, mimik para murid itu keliatas JELAS BANGET lagi menahan.. yahh.. tawa..

"Nakaze-san, Hajime-san, silakan duduk ditempat kalian. Setelah pelajaran selesai, temui saya diruang guru," kata guru itu tenang. Ryusa dan Sho mengangguk pelan dan segera menuruti perintah guru itu sebelum wajahnya yang tenang itu berubah menjadi MONSTER!


Selama pelajaran, Ryusa terus menekuk mulutnya. Sho jadi punya rasa bersalah. Yahh.. dia tau kalo temennya itu emang agak pasif dan pemalu kalo di depan orang lain (kalo di depan dia mah sama-sama baka.. *ditendang Ryusa*). Dengan tampang innocent, dia memanggil Ryusa yang lagi ngezuung.

"Psst... Ryusa.." bisik Sho. Ryusa melihat ke Sho dengan tampangnya yang khas (baca:tomat). "Apa?!" jawab Ryusa kasar (Ryusa masih sayang nyawa~ jadi pelan ngomongnya). "Kamu... marah??" tanya Sho ragu. Ryusa makin menekuk mulutnya. "Kalo menurut kamu APA?!" jawab Ryusa dengan dark aura-nya yang makin pekat. "Ehehe.. maap deh, ya ya ya??" pinta Sho.

Ryusa masih cemberut. Masih kesel? Pastinya! "Ryusa..." panggil Sho lagi dengan mukanya yang melas. Tingkatnya bukan ajal agi, tapi udah masuk level.. BANGET! "Mukamu jangan begitu napa. Jadi ga tega," kata Ryusa. "He! he! Kan emang tujuannya begitu~" sahut Sho dengan tampangnya yang kembali normal. Ryusa menghela napas sambil tertawa kecil. "Yahh.. aku maafin, tapi kalo aku diapa-apain di ruang guru kamu yang tanggung jawab loh.." kata Ryusa pelan. "Hehe.. iya deh.." kata Sho yang sekarang lagi nyengir lebaaar.
----------------------
"Hahh.. lama banget diceramahinnya," keluh Sho sambil berjalan ke kelas. "Iya.. mana diliat guru-guru yang lain lagi. Skakmat deh citraku yang pengen jadi murid alim," sahut Ryusa sambil memijat lehernya. "Hehe.. makanya jangan pura-pura alim deh -,-" goda Sho. Ryusa menghela napas. Saya juga ikut-ikutan karena capek (?). "Udahlah Sho, aku lagi ga niat becanda nih.. malah garing nanti," desah Ryusa sambil membuka pintu kelasnya.

"AKI NO TOMATO!" sorak beberapa anak dikelas. "Eh?" gumam Ryusa dan Sho bingung. "Haha.. si aki no tomato tuh!" sambut yang lainnya sambil tertawa. "Uuhh.. apaan tuh?! 'tomat jatoh'?! Julukannya ga mutu banget!!" sambar Ryusa kesal. "Wuahh.. mulai ngamuk tuh!!" pancing yang lainnya. Kyuungg.. lagi-lagi muka tomat -_- (jangan bosen deh). Tapi, begitulah kefiksiannya..

Ryusa berjalan ke tempatnya dan duduk. Duduk. DUDUK. Lama-lama jadi NUNDUK! "Ryusa, kamu engga apa-apa?" tanya temen yang duduk didepannya, Rizuna. "Uuhh~ sebenernya sih cuma lagi kesel aja.." bales Ryusa. "Kalo reaksimu kaya gitu, yang lainnya tambah seneng godain kamu loh.." kata Rizuna sambil mengancungkan telunjuknya. Ryusa kaget. "Eh? Sokka?" tanyanya meyakinkan. "Yahh.. begitulah.." jawab Rizuna sambil mengelus dagunya.

"Debutmu jadi anak alim jadi ancur dehh.." kata Sho sambil nyengir (A/N: Oke, bisa dibilang kalo Sho itu emang udah bosen hidup ato apalah~). "DIEM DEH SHO!" teriak Ryusa kesel. "Hahaa.. meledak lohh!!" kata Sho dan yang lainnya. Yap! Semuanya ketawa lagi! "Ketawa aja terus.." gumam Ryusa sambil cemberut.

"Haha.. Ryusa, ga sangka orangnya kaya gini. Baka section.." komentar salah satu temen kelasnya. Dia pun duduk di dekat Ryusa. "Iya. Dikira orang yang pasif," "Kena pengaruh Sho ya?" "Apa jangan-jangan kebalik, Sho yang dapet pengaruh Ryusa?" "Haha.. jadi happy day nih berkat kebakaan kamu :)" dan akhirnya, anak-anak cewek pada ngumpul semua. Ryusa agak kaget sih, tapi toh dia nyaman sama suasananya.

--*skip time*--
--situation:-pulang*dijalan*--
"Sho.." panggil Ryusa pelan. "Hah? Kenapa?" sahut Sho. Ryusa diem sebentar. Sho memasang tampang bingungnya yang moe. Ryusa menghela napas. "Ga nyangka ya ternyata anak kelas kita baik-baik gitu. Seru juga ngobrol sama mereka," tutur Ryusa sambil melihat ke langit. "Yaah.. aku juga masih ga nyangka. Kukira, mereka sama aja kaya orang-orang biasanya," gumam Sho sambil tersenyum. Ryusa mengepalkan tangannya.

"Aku jadi berpikir buat mencoba akrab sama mereka.." kata Ryusa. Sho bengong. Ga lama kemudian, dia ketawa. "Aduh, Ryusa. Cuma begitu aja ko sampe ngepalin tangan! Kukira kau kenapa.." kata Sho disela-sela tawanya. "E.. emangnya salah?! Enggak kan?!" balas Ryusa kesal. "Haha.. iya deh, enggak salah," kata Sho sambil tersenyum. "Niatmu baik kok. Coba aja akrabkan diri dengan mereka.." sambungnya. Ryusa kaget tapi seneng. "Oke, mulai besok akan kucoba!" kata Ryusa. "Fight deh.." komentar Sho.


Mengakrabkan diri..
Mungkin, awalnya memang niat yang menyenangkan, tetapi niat itu bisa berubah menjadi ancaman jika sudah tenggelam dalam kesenangan. Ya.. ancaman yang cukup tajam..

--*To*Be*Continoued*--

Labels: , ,


Stranger. Special. Stratch.